Wednesday, December 20, 2023

Aku Cuma Manusia


Akhirnya aku sampai dibahagian penerimaan diri. Setelah rangkaian tentang jatah gagal tadi beransur-ansur membaik. Akhirnya, aku bisa berdamai dengan semesta. Kadang aku lelah tetapi aku gagahi juga demi mereka. Aku sayang mereka. Aku tahu walau sudah melakukan sebisaku, ada waktunya salah ku tetap dilihat. Itulah risikonya menjadi aku. Yang penting aku ikhlas membahagiakan mereka dengan caraku.

Sekarang, kalau misalnya ada masalah yang berat tiba-tiba datang akan ku coba lawan dengan, "Ah, yang dulu saja lebih berat dari ini aku bisa. Ndakan sekarang mau menyerah begitu saja?" 

Bahawa ternyata benar kawan, banyak hal yang memang harus gagal dulu di awal baru kemudian akan bahagia di akhir-akhir cerita. Untuk yang sampai sekarang belum bertemu dengan akhir cerita yang bahagia. Tenang, belum waktunya. Untuk yang sudah berusaha mati-matian, tapi belum ada hasilnya. Tenang dunia masih terus berputar bah. Suatu saat, akan ada hari dimana kamu akan mengerti bagaimana maksud Tuhan, "Ohh, ternyata gini maksudnya".

Percayalah, bahawa hari itu akan ada. Hari kemenanganmu akan datang tanpa kamu perintah dan minta. Kuncinya hanya, jangan pernah berhenti untuk terus melangkah. Walaupun terluka, berdarah-darah, hingga setengah jiwamu kalah. Jangan pernah berhenti. Jangan pernah menyerah hanya kerana kamu sedang lelah.

Dulu, aku juga pernah hampir menyerah. Lalu setelah kuterima semua kegagalan dengan penuh lapang dada. Ternyata, jadi manusia tidak seburuk itu. Bahkan sekarang, banyak sekali hal buruk yang ku nda suka, malah bisa ku ambil makna positifnya saat ini. Bahawa terlahir dengan ketidaksempurnaan itu tidak salah. Ndaapa-apa bah, itu tandanya Tuhan percaya bahawa aku mampu hidup dengan ketidaksempurnaan itu.

Ketika kamu diperlakukan tidak adil oleh orang lain, anggap saja kamu sedang diuji. Kalau di kemudian hari kamu menemukan orang-orang seperti itu lagi dihidupmu, kamu sudah terbiasa, "Ah mereka cuma manusia.'

Cuman kalau memang salah ku, salahkan lah aku. Bukan orang lain. Aku bukan pengecut untuk tidak mengakui kesilapan ku. Siapalah aku. Aku juga manusia yang bukannya sempurna. Selalu membuat salah. Aku hanya ingin membuat yang terbaik yang aku bisa. Yang aku mampu. Untuk adil memang sulit. Kadang terasa ingin mengahiri hidup ini. Namun rasa sayangku pada ilahi dan pada kamu semua. Aku redha biarlah aku lelah untuk menjalankan tanggungjawabku buat kamu semua hingga ke akhir kudratku.

Aku sayang kamu semua. Patutkan aku hidup sendiri. Cuma aku. Dan ketika seseorang yang kamu sayangi tidak lagi menyayangimu, tidak apa, kamu tidak harus bersama kalau dengan sendirian pun kamu bisa bersinar lebih terang. Ambil makna positifnya bahawa tidak semua orang layak untuk masuk di kehidupan kita. Dan tidak semua orang sedar bahawa ia sedang disayangi sedemikian rupa. Lalu ketika ia pergi, bukan salahmu lagi, tapi salah dia yang tidak faham bahawa ia sedang beruntung.

Terakhir, jatah gagalnya pelan-pelan harus kita habiskan, biar nanti bahagia bisa dengan cepat akan datang. Tenang. Semuanya akan baik-baik saja.

Perlukah aku sendiri.
Tanpa mereka.
Dan
Tanggungjawab tetap aku tunaikan.

No comments:

Post a Comment

Sesuatu Yang Paling Jauh Dari Kita adalah Masa Lalu, Bagaimanapun Kita, Apapun Kendaraan Kita, Kita tetap tidak akan bisa kembali ke masa lalu, Maka jagalah hari ini dan hari - harimu yang akan datang.

In Sya Allah

 25 Mac 2024 (14 Ramadan)